Profil Desa Bojongsari

Ketahui informasi secara rinci Desa Bojongsari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Bojongsari

Tentang Kami

Profil Desa Bojongsari, Kecamatan Kembaran, Banyumas. Mengupas potensi strategis sebagai titik temu pertanian dan perdagangan, UMKM, demografi, serta peran vitalnya sebagai jalur perlintasan utama di wilayahnya.

  • Lokasi Persimpangan Strategis

    Berada di jalur perlintasan utama Kecamatan Kembaran, yang menjadikan sektor perdagangan dan jasa sebagai motor penggerak ekonomi yang sangat dinamis.

  • Keseimbangan Ekonomi

    Mampu menyeimbangkan antara sektor pertanian yang produktif di area pedalaman dengan sektor komersial yang ramai di sepanjang jalan utama.

  • Populasi dan Kepadatan Tinggi

    Merupakan salah satu desa dengan jumlah penduduk dan tingkat kepadatan tertinggi di kecamatannya, menandakan perannya sebagai pusat aktivitas dan pemukiman yang penting.

Pasang Disini

Berada pada salah satu persimpangan paling strategis di Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Desa Bojongsari menjelma menjadi sebuah kawasan yang dinamis dimana urat nadi pertanian dan denyut perdagangan bertemu. Dikenal sebagai desa yang subur dengan lahan pertanian produktif, Bojongsari juga diuntungkan oleh lokasinya yang menjadi perlintasan penting, memicu geliat ekonomi di sektor perdagangan dan jasa. Dengan perpaduan antara kearifan agraris dan semangat wirausaha, desa ini menampilkan wajah sebagai sebuah komunitas yang adaptif, terbuka dan terus bertumbuh.

Kondisi Geografis dan Demografi

Desa Bojongsari menempati posisi geografis yang sangat menguntungkan. Wilayahnya menjadi titik simpul yang menghubungkan beberapa desa penting dan menjadi jalur perlintasan utama di Kecamatan Kembaran. Desa ini memiliki luas wilayah 1,46 km² (146 hektar), dengan komposisi lahan yang seimbang antara pemukiman padat di sepanjang jalan utama dan hamparan lahan pertanian yang subur di area pedalamannya.

Berdasarkan data dari publikasi "Kecamatan Kembaran Dalam Angka 2022" oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyumas, jumlah penduduk Desa Bojongsari pada tahun 2021 tercatat sebanyak 6.014 jiwa. Angka ini menempatkannya sebagai salah satu desa dengan populasi terbesar di kecamatan tersebut. Populasi ini terdiri dari 3.033 penduduk laki-laki dan 2.981 penduduk perempuan. Dengan luas wilayahnya, tingkat kepadatan penduduk Desa Bojongsari mencapai 4.119 jiwa per km², sebuah angka yang menegaskan statusnya sebagai kawasan yang padat dan menjadi pusat aktivitas.

Secara administratif, pemerintahan Desa Bojongsari terbagi ke dalam 3 Dusun, 6 Rukun Warga (RW) dan 39 Run Tangga (RT). Struktur ini menjadi kerangka dalam mengelola pemerintahan dan memberikan pelayanan yang efektif bagi warganya. Adapun batas-batas wilayah Desa Bojongsari adalah:

  • Sebelah Utara
    Desa Dukuhwaluh
  • Sebelah Barat
    Desa Kembaran dan Desa Kramat
  • Sebelah Selatan
    Desa Purbadana
  • Sebelah Timur
    Desa Sambeng Wetan dan Kecamatan Sumbang

Untuk seluruh keperluan administrasi dan surat-menyurat, Desa Bojongsari menggunakan kode pos 53182.

Pemerintahan dan Visi Pembangunan

Pemerintahan Desa Bojongsari, yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa, memegang peran sentral dalam mengarahkan pembangunan di wilayah yang dinamis ini. Visi pembangunan desa berfokus pada penciptaan keseimbangan antara pengembangan sektor perdagangan dan jasa yang terus tumbuh dengan pelestarian sektor pertanian sebagai fondasi ekonomi dan ketahanan pangan.

Prioritas pembangunan diarahkan pada peningkatan kualitas infrastruktur jalan sebagai jalur vital perekonomian, penataan drainase untuk mengatasi potensi genangan air di area padat penduduk, serta fasilitasi bagi para pelaku UMKM. Pemerintah desa juga aktif dalam program pemberdayaan masyarakat, seperti mendukung kegiatan kelompok wanita tani (KWT) dan karang taruna, untuk memastikan bahwa semua elemen masyarakat dapat berkontribusi dan merasakan manfaat pembangunan. Dengan lokasi yang strategis, pemerintah desa juga kerap berkolaborasi dengan pihak kecamatan dalam berbagai program pembangunan skala regional.

Potensi Ekonomi: Sinergi Pertanian dan Denyut Perdagangan

Perekonomian Desa Bojongsari ditopang oleh dua sektor kuat yang saling bersinergi: pertanian yang produktif dan perdagangan/jasa yang dinamis berkat lokasinya yang strategis.

Pertanian: Basis Ekonomi yang Kokoh

Di balik keramaian jalan utamanya, Desa Bojongsari menyimpan potensi pertanian yang signifikan. Lahan-lahan sawah yang terhampar menjadi sumber penghidupan bagi sebagian warga, menghasilkan padi dan komoditas palawija yang berkualitas. Sektor pertanian ini menjadi basis ekonomi yang kokoh, menyediakan lapangan kerja, dan memastikan ketersediaan pangan bagi warganya. Keberadaan kelompok-kelompok tani menjadi wadah bagi para petani untuk saling berbagi pengetahuan, mengelola irigasi, dan mengakses program bantuan dari pemerintah.

Perdagangan dan Jasa: Dinamika di Jalur Perlintasan

Inilah yang menjadi ciri khas menonjol dari Desa Bojongsari. Posisinya sebagai jalur perlintasan utama membuatnya menjadi lahan subur bagi pertumbuhan sektor perdagangan dan jasa. Di sepanjang jalan utama desa, berjejer puluhan unit usaha yang melayani para pelintas dan kebutuhan warga lokal.

Mulai dari toko kelontong, warung makan, bengkel kendaraan, toko material bangunan, hingga berbagai usaha jasa lainnya membentuk ekosistem ekonomi yang hidup selama 24 jam. Geliat ekonomi ini menjadikan Desa Bojongsari sebagai salah satu pusat komersial di tingkat lokal, menarik pembeli dan pelanggan dari desa-desa sekitar. Perputaran uang yang cepat di sektor ini memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan desa dan kesejahteraan warganya.

Kehidupan Sosial yang Dinamis dan Terbuka

Sebagai desa perlintasan, kehidupan sosial masyarakat Desa Bojongsari cenderung lebih terbuka dan heterogen. Interaksi antara warga asli dengan para pendatang atau pelintas menjadi pemandangan sehari-hari. Tingkat dinamika sosial yang tinggi ini menuntut adanya toleransi dan kemampuan beradaptasi yang baik dari warganya.

Meski demikian, nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong khas masyarakat pedesaan tetap terjaga, terutama di lingkungan RT yang lebih jauh dari jalan utama. Kegiatan keagamaan, hajatan warga, dan kerja bakti menjadi momen-momen perekat ikatan sosial. Komunitas di Bojongsari adalah cerminan dari masyarakat transisi, yang mampu menyerap nilai-nilai modernitas tanpa harus meninggalkan akar budaya lokalnya sepenuhnya.

Sejarah dan Filosofi Nama "Bojongsari"

Nama "Bojongsari" memiliki akar yang kuat dalam toponimi atau ilmu tentang penamaan tempat dalam budaya Sunda dan Jawa. Nama ini terdiri dari dua kata: "Bojong" dan "Sari".

  • Bojong: Kata ini umumnya merujuk pada tanah yang menjorok ke perairan (seperti tanjung kecil) atau bisa juga berarti ujung dari suatu wilayah atau dataran yang lebih tinggi yang dekat dengan air (sungai, rawa).
  • Sari: Kata ini berarti inti, pati, atau bisa juga diartikan sebagai bunga atau sesuatu yang indah dan utama.

Jika digabungkan, "Bojongsari" secara filosofis dapat dimaknai sebagai "inti dari suatu wilayah di dekat perairan" atau "ujung wilayah yang paling indah/utama". Penamaan ini kemungkinan besar merujuk pada kondisi geografis desa di masa lalu, yang mungkin terletak di ujung sebuah pemukiman atau di dekat aliran sungai yang dianggap sebagai inti atau pusat kehidupan pada masanya. Nama ini menyiratkan sebuah lokasi yang dianggap istimewa dan menjadi pusat dari sari atau inti kehidupan masyarakatnya.

Simpul Ekonomi di Persimpangan Jalan

Desa Bojongsari telah membuktikan bahwa posisi geografis yang strategis adalah aset yang tak ternilai jika dikelola dengan baik. Desa ini berhasil mengubah statusnya sebagai jalur perlintasan menjadi sebuah simpul ekonomi yang hidup, tempat bertemunya kepentingan petani, pedagang, dan masyarakat luas. Kemampuannya menjaga sektor pertanian tetap produktif di tengah derasnya arus perdagangan menunjukkan keseimbangan dan kearifan dalam pembangunannya.

Tantangan ke depan bagi Bojongsari adalah menata pertumbuhan ekonominya agar lebih teratur dan tidak mengorbankan lahan produktif serta kenyamanan lingkungan. Pengelolaan lalu lintas, penataan pedagang kaki lima, dan pengelolaan sampah menjadi isu-isu penting yang perlu ditangani. Dengan terus memperkuat sinergi antara potensi agraris dan komersialnya, Desa Bojongsari berpeluang besar untuk menjadi salah satu desa percontohan yang paling maju dan dinamis di Kabupaten Banyumas.